PENGURUS KAMMI KOMSAT UNRAM 2012

STRUKTUR KAMMI

KOMISARIAT UNRAM

Tahun 2012-2013

“ Muda, Disiplin & Qur’ani “

KETUA KOMISARIAT : KHAIRUL AKBAR

SEKRETARIS KOMISARIAT : MUNAWAR HARIS

  • SEKRETARIS BID/BIRO : ANDI ARDIANSYAH

BENDAHARA : Co : BAIQ WINDA

  1. A.      DEPUTI USAHA : Ka.Bid : LISUSANTO
    1. 1.      Suryadi
    2. 2.      Fitriah
    3. 3.      Netiatun Nuraini
    4. 4.      Ma”ul hayat
    5. B.      DEPUTI DANA : Co : RAHMA DIANA FITRI
      1. 1.      Suhaema
      2. 2.      Abdul Aziz

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN

1

DEPARTEMEN KADERISASI (Dk)

P

E

N

G

U

R

U

S

Kadep : Nur Baihaqi Syamsu

Staff :

  1. Abdullah
  2. Eko nugruho
  3. L. Fadrisno
  4. Hibul isnaini
  5. M. Alimudin azhari
  6. Sahroni  fajrin
  7. Yudi ardiansyah
  8. Novan rizaputra
  9. Ryadussolihin
  10. Mukhlisin
  11. Abdurrahman

 

Fitria (co.Akhwat )   

Staff :

  1. Azizatul Munawarah
  2. Sri wahyuni
  3. Fitri
  4. Fatmala Yunita
  5. Hadiatullah
  6. Sulastri

 

2

DEPARTEMEN KEBIJAKAN PUBLIK (KP)

P

E

N

G

U

R

U

S

Kadep : AMIRUDIN

Staff :

  1. L.Sulaen
  2. Sya’ban
  3. Khairu warid
  4. Dwi  tirta  latif
  5. Sumarlin
  6. Gunawan
  7. Heru bustamil
  8. Raden kertawali
YAUMUL ZARVINA (co. akhwat)

Staff:

  1. Sri yuliana
  2. Hulyatul Isna
  3. Sri Indriana
  4. Nuraini
  5. Nurhidyati
  6. Siti Rakhmah
  7. Siti Rohana

 

 

4

DEPARTEMEN  HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)

P

E

N

G

U

R

U

S

Kadep : Candra Kirana

Staff :

  1. RADEN SETIAWAN
  2. 2.      RUSLAN
  3. M. ALAWI
  4. ARIF RAHMAN AZIS
  5. MUJAHIDDIN

 

Ika Nurfajri Mentari (co. akhwat)

Staff :

  1. 1.      Nurwalidah
  2. 2.      Widya Kusmiati
  3. 3.      Rahmiyati
  4. 4.      Erna Liana
  5. 5.      Sri Andria Sya’bani
  6. 6.      Fatmawati
  7. 7.      Zuliani

 

5

DEPARTEMEN  SOSIAL MASYARAKAT (SOSMAS)

P

E

N

G

U

R

U

S

Kadep  : AHMAD OPAN

Staff :

  1. Khairul amri
  2. Abdurrahman ahmad
  3. Zulkifli
  4. Akhmad parid wadji

 

Magfiratul Iman (co. akhwat)

 

Staff :

  1. Nindi Mediartika
  2. Icha
  3. Nurwahidah
  4. Kasrina Nur Syahraini
  5. Hairun Nisa
  6. Dini Rosa
  7. Weni Fuzi A.
  8. Eli Ratnawati

 

Komentar dimatikan

Pelatihan Media season 1

Assalamu’alaikum wr wb…

Special for kader KAMMI UNRAM, ikuti pelatihan media:
> Untuk Ikhwan: Selasa, 18 September 2012 pukul 14.00 – Selesai
> Untuk Akhwat: Rabu, 19 September 2012 pukul 14.00 – Selesai
Tempat: Aula LDK Baabul Hikmah UNRAM

Presented By:
Bidang Humas

Komentar dimatikan

MENJADI AB 1 Sesuai Dengan IJDK ( INDEKS JADI DIRI KADER)

 

By:

AHMAD RIZAL KHADAPI ( KA.KAMMI UNRAM 11/12)

Salah satu keistimewaan dalam tubuh organisasi KAMMI adalah terstruktur dan sistematisnya proses pembinaan kader yang dilakukan. proses proses ini sangat menguntungkan bagi kader, ada dua keuntungan yang bisa diterima oleh kader, yaitu antra lain:

1. dengan menjadi anggota KAMMI, kita di ajarkan untuk menjadi Pemimpin Masa Depan.

2. dengan menjadi anggota KAMMI, kita di ajarkan untuk lebih jauh mengenal agama kita, baik sisi ukhrowinya maupun sisi duniawinya.

Tidak hanya dua hal diatas yang menjadi kelebihan dalam proses berorganisasi di KAMMI. namun ada banyak kelebihan yang lain dalam berbagai bentuk sisi. salah satunya adalah sisi pembinaan kader melalui sistem Madrasah KAMMI ( MK) bagi alumni Dauroh Marahalah I KAMMI. MK ini ditujukan untuk membina kader menjadi manusia yang memiliki syaikhsiyah islamiyah (kepribadian islam) yang memiliki kesiapan serta kesediaan untuk bergerak ditengah tengah masyarakat guna merealisasikan, dan mengeksekusi tugas tugas dakwah.

karakter yang di harapkan kepada AB I ( Anggota Biasa I) adalah membangkitkan rasa kebutuhan kader kepada islam,juga kepada pelaksanaan adab adab dan hukum-hukumnya serta rasa cinta untuk hidup dibawah naungan islam. karakter kader KAMMI AB I ini akan mampu untuk dilaksankan dengan tujuan yang masih dan komperhensif dalam membentuk pemimpin yang muslim negarawan.

Tujuan pembentukan kader KAMMI AB I terpatri dalam MANHAJ KADERISASI KAMMI halaman 3, yang antara lain menyebutkan sbb:

1. mewujudkan kader yang memahami dan menginternalisasikan tauhid : prinsip dan konsekuensinya

2. mewujudkan kader yang memiliki sirat, akhlak dan kpribadian islam dasar.

3. mewujudkan kader yang memilki aspek aspek islam dasar

4.mewujudkan kader yang memiliki tradisi belajar dan membaca

5. mewujudkan kader yang memahami sejarah, manhaj perjuangan dan mekanisme keorganisasian KAMMI

6. mewujudkan kader yang peka terhadap realitas sosial politik sekitar.

7. mewujudkan kader yang memiliki kemampuan dasar organisasi

8. mewujudkan kader yang mampu melibatkan diri dalam beragam aktivitas dan pergerakan dakwah

9. mewujudkan kader yang memahami sejarah dan potensi indonesia

10. mewujudkan kader yang memiliki kemampuan mengelola isu melalui kecakapan diplomasi dan manajemen aksi.

11.mewudujkan kader memahami sejarah dan filosofi gerakan KAMMI.

Tujuan ini kemudian di implementasikan dalam bentuk manhaj tarbiyah melalui kegitan rutin Madrasah KAMMI (MK) dengan jenjang yang sudah sistematis dan terstandarisasi oleh bidang kaderisasi. menyangkut hal ini,maka materi materi yang harus di penuhi oleh seorang kader untuk menjadi AB 1 sesuai dengan IJDK adalah sebagai berikut:

1. ma’na syahadatain

2. syarat syarat diterimanya syahadat.

3. beberapa hal yang membatalkan syahadat

4. arti la ilaha Illallah

5. larangan berhubungan dengan jin

6. ma’rifatullah

7. ilmu Allah SWT

8. ma’rifatul dinil islam

9. syumuliyah islam

10. ta’rifur Rasul dll.

masih banyak lagi materi materi MK yang menyangkut pembentukan karakter dasar islam bagi kader. lebih lengkapnya bisa dilihat dalam manhaj kaderisasi. selain itu juga terdapat “manhaj tugas baca(mantuba)” yang merupakan buku buku wajib yang harus dibaca oleh stiap kader KAMMI untuk meraih jenjang AB 1,judl judul daripada buku tersebut dapat kami paparkan sebagai berikut:

1. MANHAJ HAROKI JILID 1 (MUHAMMAD GADHBAN)

2. MANHAJ KAMMI

3. TAFSIR FI ZHALIL QUR’AN (SAYID QUTUB)

4. MADARIJUS SALIHIN (IBNU QAYYIM AL JAUZIYAH)

5. IBADAH DALAM ISLAM (YUSUF QARDAWI)

6. AL-ISLAM ( SAID HAWA )

7. UUDNRI 1945

8. API SEJARAH INDONESIA JILID 1 ( A.MANSYUR SURYANEGARA)

9.ONE PUPOSE MILION WAYS ( CAROL ADDRINE)

10. MEMBINA ANGKATAN MUJAHID (SAID HAWA)

`11. PEMIKIRAN POLITIK DALAM AL-QUR’AN (DR.TIJANI ABDUL QADIR HAMID)

12. KAMMI DAN PERGOLAKAN REFORMASI (MHFUDZ SHIDIK)

13. MODEL MANUSIA MUSLIM ABAD 21 (ANIS MATTA)

Itulah buku buku wajib baca bagi para kader untuk memenuhi standar IJDK kader. tujuan nya jelas sebgaimana kami paparkan diatas. sehingga diharapkan bahwa kader kader KAMMI benar benar menjadi kader yang punya kualitas tinggi dan mampu bersaing dalam kancah kepemimpinan. masih banyak lagi yang belum di paparkan, namun sedikit catatan ini mudah mudahan bisa menjadi penerang jalan dikegalan malam bagi para kader yang tidak mengetahui jenjang pengkaderannya. akhirul kalam hanya ALlah yang memiliki kesempurnaan, manusia sungguh mahluk yang serab kekurangan, maka dari itu mohon maaf atas kekurangan yang ada dalam tulisan ini.

Komentar dimatikan

Buku Membina Angkatan Mujahid karya Said Hawwa

Oleh : Fitria (Koordinator Akhwat Kaderisasi KAMMI UNRAM)
Said Hawwa adalah seorang pemberi kuliah, khutbah dan penceramah dibeberapa negara Islam maupun Non Islam. Beliau dilahirkan di Hamah, Suriah pada tahun 1935 dengan nama Said Hawa bin Muhammad Dib Hawwa. Sejak umur 2 tahun beliau hidup tanpa kasih sayang seorang ibu sehingga hanya dibawah asuhan sang ayah yg merupakan sosok pejuang pemberani yang berjihad melawan Prancis.
Dimasa mudanya Said Hawa sudah tertarik dengan pemikiran sosialis, nasionalis, Ba’aat dan Ikhwanul Muslimin (IM) sehingga dengan izin Allah, pada tahun 1952 beliau bergabung dalam jama’ah IM saat masih berstatus seorang pelajar
Pada tahun 1961 beliau lulus dari Universitas Syria dan mengikuti wajib militer sebagai perwira ditahun 1963, menikah di tahun 1964 dan dikaruniai empat orang anak.
Pada tahun 1973, beliau berperan sebagai koordinasi demonstrasi yang menentang Undang-Undang Syria sehingga dengan penentangan ini, beliau dimasukkan ke dalam penjara yang kemudian melahirkan buku tafsir Al-Asas fit Tafsir (12 jilid) yang ditulis disana.
Said Hawwa tertarik dalam dunia pendidikan yang mempunyai misi pendidikan yang berlandaskan Islam, adapun dalam dunia tulis menulis beliau telah menerbitkan beberapa karya yang salah satu karyanya ada buku Membina Angkatan Mujahid ini yang bernukil pada pemikiran Hasan AlBanna tentang risalah Ta’alim.
Buku ini diklasifikasikan sebagai buku dakwah yang dimana dalam buku ini menyajikan urgensi dakwah dan langkah-langkah dakwah yang dipaparkan dari pemikiran Hasan AlBanna. Said Hawwa menyampaikan dasar pemikiran Hasan Albanna dengan kata-kata yang mudah difahami oleh orang awam maupun para cendekia sehingga pembaca akan dibawa menyelami pemikiran hasan Al Banna serta dapat dengan mudah mempraktikkan arahan-arahan yang disampaikan olehnya.
Said Hawwa membagi isi buku ini menjadi dua bagian, pertama, pada Bab I sampai VI lebih menjelakan tentang dakwah Hasan Albanna sebagi peletak teori gerakan Islam, beliau mendukung gerakan IM yang menjadikan gerakan sebagai tujuan untuk mewujudkan daulah khilafah islamiyah, menuntut pembaharuan Islam dibidang ilmu, amal dan realitas. Tidak bisa kita pungkiri kondisi umat Islam saat ini sedang mengalami carut marut dalam kahidupan penganutnya. Banyak dari kaum Muslimin yang sudah jauh dari nilai Islam dan lebih mementingkan akan kehidupan keduniawian. Salah satu cara untuk dapat mengatasinya adalah dengan adanya suatu jamaah kaum muslimin yang harus siap berkorban untuk merubah diri, keluarga , masyarakat dan bangsanya. Karena seperti yang ditulis didalam Bab II dalam buku ini, umat Islam harus mempunyai suatu jamaah yanng dimana didalam tubuh jamaah itu kaum muslim dituntut untuk komitmen terhadap jamaah dan imamnya. Perlunya jamaah ini adalah untuk menyatukan kekuatan dan pemikiran untuk melakukan perlawanan terhadap musuh-musuh Allah yang telah bersatu dalam menghancurkan Islam. Selain itu jamaah diperlukan adalah agar kegiatan dakwah tidak serta merta dilakukan oleh satu orang saja yang membuat kekuatan akan melemah.
Masih dalam bagian pertama buku ini menjelaskan tujuan IM secara rinci dengan melakukan tajdid (pembaharuan) dan naql (alih generasi) dalam merubah kondisi pribadi yaitu individu dan rumah tangga hingga selanjutnya terhadap kaum muslimin dalam hal merubah masyarakat demi tegaknya daulah islamiyah yang akan melahirkan generasi yang hanya tunduk kepada Allah SWT.
Pada bab VI, Said Hawwa memaparkan pemikiran Hasan Al Banna dalam tahapan dakwah yang terbagi menjadi 3 bagian yang saling berkesinambungan, diantaranya Ta’rif yang merupakan penyebaran fikrah Islam ditengah masyarakat, membuat kerja sosial demi kepentingan umum, seta melakukan nasehat dan bimbingan agar banyak umat muslim yang ikut bergabung dalam jamaah islam ini, adapun tahap yang kedua adalah Takwin dimana dilakukannya seleksi terhadap anasir positif untuk memikul beban jihad. Dan setelah kedua tahap ini sudah dilakukan, maka diharapkan kepada umat muslim untuk melakukan tahap ketiga yaitu jihad yang tanpa kenal plin plan, kerja terus menerus untuk menggapai tujuan akhir dan kesiapan menanggung cobaan dan ujian yang tidak mungkin bersabar atasnya kecuali orang-orang yang tulus.
Untuk mewujudkan tahapan dan cita-cita dakwah ini tentunya diperlukan cara-cara untuk merealisasikannya, adapun cara-cara itu, Said Hawwa memaparkan dalam Risalah Ta’alim yang menjadi inti dan bagian kedua dari buku ini. Risalah ta’alim ini berisi tentang rukun ba’iat yang memaparkan 10 bai’at diantaranya adalah al fahm, ikhlas, amal, jihad, pengorbanan, taat, tsabat, tajarrud, ukhuwah, dan tsiqah yang harus dipahami oleh setiap pribadi muslim agar dapat memujudkan cita-cita IM dan umat islam yaitu tunduk dan patuh terhadap perintah Allah SWT. Tidak hanya itu, ringkasan risalah ta’alaim yang dipaparkan dalam buku ini difasilitasi dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang terdiri dari 40 kewajiban yang mencakup kewajiban-kewajiban atas diri pribadi, hubungan kepada Allah, agama dan orang lain. Kewajiban-kewajiban ini bukanlah pemikiran dari Hasan Albanna saja, akan tetapi didukung dari alqur’an dan sunnah yang dipaparkan dengan jelas oleh Said Hawwa dengan komentar-komentarnya tentang kewajiban para mujahid Islam. Sehingga kepada setiap umat Muslim diharapkan menjadi pribadi yang tunduk akan peraturan Allah serta dapat mewujudkan masyarakat yang menjunjung nilai Islam serta tahapan-tahapan dakwah itu dapat terealisasikan dengan sempurna.
Didalam buku ini penulis mengajak kita untuk lebih memahami akan pentingnya suatu jamaah untuk merealisasikan suatu cita-cita besar yang didukung dari Alqur’an dan Sunnah sebagai bentuk kewajiban umat muslim sebagai khalifah dibumi ini.
Keunggulan dari buku ini adalah penulis memaparkan dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami dengan alur bahasa yang sistematik mulai dari latang belakang pemikiran hasan Albanna dan pentingnya dalam menegakkan jamaah islamiyah dibumi sampai kepada kejelasan rukun dan kewajiban jamaah yang harus dilakukan untuk mencapai daulah islamiyah sehingga pembaca seolah-olah membaca berbagai buku yang hanya terdapat dalam satu buku. Adapun kelemahan dari buku ini adalah sumber-sumber atau referensi yang tidak dicantumkan oleh penulis membuat tulisan ini tidak sesuai dengan alur penulisan ilmiah. Akan tetapi jika seorang muslim khususnya seorang yang ingin membela serta ingin mengerti lebih dalam tentang agama dan gerakan Ikhwanul Muslimin sangat dianjurkan untuk membaca serta merenungi dan mengamalkan apa yang ada didalamnya agar tujuan dakwah bisa diwujudkan.

Komentar dimatikan

Prinsip-prinsip Gerakan Islam oleh Fathi Yakan

RESUME BUKU “PRINSIP-PRINSIP GERAKAN ISLAM” KARYA FATHI YAKAN

Oleh: Liyaumul Zarvina (Koordinator Akhwat Dept. Kebijakan Publik KAMMI UNRAM)

Dalam buku Prinsi-prinsip Gerakan Islam karya Fathi Yakan membahahas tentang delapan prinsip gerakan Islam, adapun kedelapan prinsip tersebut adalah sbb:
1. Prinsip; Kewajiban Tandhim (organisasi) dalam Gerakan Islam
Banyak slogan dan pendapat yang mengatakan bahwa adanya organisasi dalam Islam tidaklah berguna, padahal mereka tidak mengetahui fakta yang ada. Dengan berorganisasi setiap gerakan islam akan selalu beraturan/terorganisir secara baik. Dan sebaliknya jika tidak ada pengorganisasian maka kekacauan pun siap mengahadang. Selain itu, menolak Tandhim juga berarti memedomi spontanitas, sesuatu yang dikerjakan secara spontan tanpa adanya perencanaan yang matang sehingga hasilnya pun tidak akan baik. Dan biasanya perencanaan itu adalah kekuatan menuju keberhasilan dan sebaliknya tanpa adanya perencanaan kekacauan pun siap menyerbu. Sebagai contoh: seorang bayi lahir mustahil tanpa adanya suatu perencanaan, rumah berhasil berdiri dengan megah, mustahil pembangunaannya tidak melalui tahap perencanaan. Begitu pula dengan gerakan, harus melalui tahap perencanaan terlebih dahulu. Dalam suatu organisasi tentu terdapat Qiyadah dan Jundiyah. Adanya pengangkatan/pembagian menjadi seorang pemimpin dan yang dipimpin sesuai dengan sabda Rasulullah SAW “ Jika kalian bertiga, maka hendaklah kalian mengangkat seorang pemimpin diantara kalian” (HR. Thabrani dengan Sanad Hasan). Perhatian rasulullah yang besar ini ditujukan agar urusan kaum muslimin diserahkan kepada seorang pemimpin dimaksudakan agar semua perkara dan urusan mereka senantiasa dalam keadaan teratur dan disiplin. Bagaimana perselisihan_bila terjadi_ dapat diselesaikan , jika dalam kelompok tersebut tidak terdapat seorang pun yang didengar suaranya dan ditaati? Bagaimana mungkin persepsi-persepsi_bila terdapat banyak perbedaan pandangan dalam suatu _masalah dapat disatukan? Siapa yang akan menentukan tugas seseorang , mengevaluasi kerjanya dengan memberi arahan dan bimbingan, bila di dalam kelompok kerja tersebut tidak terdapat bawahan, pimpinan, kepatuhan dan peraturan? Tandhim juga selama ini telah menjadi dasar gerakan rasulullah SAW. Seperti halnya ketika perang, perencanaan telah ada, pemimpin perang telah ada dan keberhasilan pun diraih. Dengan adanya Tandhim di era globalisasi dan modern ini diharapkan gerakan Islam tidak hanya dalam bentuk pengajian-pengajian saja melainkan adanya pergerakan –pergerakan di segala bidang. Perlawanan terhadap Islam pun sangat besar sehingga mengharuskan Islam untuk membentuk Tandhim dengan perencanaan yang matang untuk bisa melawan mereka/orang-orang kafir yang dengan kecanggihan teknologi dan kerja kerasnya selalu bergerak, tanpa adanya waktu yang mereka sia-siakan. Jika ini semua tidak dilakukan maka pergerakan mereka pun akan berkembang lebih pesat dibandingkan dengan pergerakan Islam. Na’u zubillah
2. Prinsip: Kewajiban Takamul (Totalitas) dalam Gerakan Islam
Sesungguhnya gerakan Islam harus dikerjakan secara komprehensif tidak secara parsial dan setengah-tengah. Hanya menggeluti satu bidang saja. Padahal Islam tidaklah seperti itu, Islam mengatur hal-hal secara Komprehensif. Total dibidang ekonomi, tarbiyah, sosial, politik bahkan militer. Demikianlah kita di anjurkan untuk melihat bahwa makna Islam yang komprehensif telah menjadikan pemikiran bersifat menyeluruh terhadap semua aspek perbaikan dan dapat membimbing aktivitas kepada semua aspek tersebut. Memang benar adanya bahwa Islam mengajarkan dan meminta agar kita memperhatikan semuanya.
3.Pinsip: Kewajiban Tawazun ‘ Keseimbangan’ dalam gerakan Islam
Tawazun ‘ keseimbangan’ dalam gerakan Islam lebih menyeruapai sabuk pengaman baginya. Sebab tidak adanya tawazun dapat mengantarkan gerakan Islam kepada kegagalan dan kebinasaan. Bila takamul berhubungan dengan gerakan Islam dari aspek totalitas dan komprehensif, maka tawazun dalam gerakan Islam berarti memberikan kepada setiap aspek gerakan timbangan dan ukuran yang sesuai, tidak lebih dan tidak kurang. Tawazun sangat menekankan agar menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akherat. Jangan sampai seorang da’I atau aktivis dakwah hanya mengerjakan islam secara komprehensif hanya pada saat berada di lingkungan organisasi di luar itu pergerakannya mati suri. Selain itu tawazun juga harus seimbang dalam mempertanggungjawabkan kepentingan diri sendiri, keluarga, tetangga, sosial dan dakwahnya. Tentunya dengan memperhatikan skala prioritas sehingga semua keinginan dapat tercapai dan pergerakan pun dapat berjalan runtut.
4. Prisip: Kewajiban Wihdah ‘Kesatuan’ dalam Gerakan Islam
Adanya Pluralitas telah menjadikan Islam terpecah belah, meninggalkan identitas bahwa kita sama. Ada banyak jama’ah yang seolah-olah memperebutkan pengikut. Padahal masih berada pada latar belakang yang sama yakni Islam. Semua ini dapat teratasi dengan cara menghilangkan egoisme, kepentingan pribadi dan fanatisme yang berlebihan. Sebab jika terus dibiarkan, lama kelamaam Islam akan terpecah belah tanpa ada persatuan.
5. Prinsip: Kewajiban Tarbiyah Jihadiyah ( Pendidikan Jihad) dalam Gerakan Islam
Jihad yang sesungguhnya dalam Islam adalah tidak takut mengatakan yang benar dan yang salah. Jihad pada zaman Rasulullah SAW. Juga identik dengan berperang, namun kini zaman telah berbeda, jihad tidak lagi diidentikkan dengan berperang. Perintah jihad pun sangat dianjurkan dalam Islam. “ Barang siapa bertemu Allah tanpa membawa bekas Jihad, maka ia bertemu Allah dengan membawa noda”.
6. Prinsip: Kewajiban Tarbiyah Amniyah (Kewajiban Sekuriti) dalam gerakan Islam
Yang dimaksud dengan amniyah adalah keselamatan, ketenangan dan ketentraman. Sedangkan yang dimaksud dengan tarbiyah amniyah adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keselamatan dan menjauhkan dari bahaya. Semua ini dapat tercapai dengan tetap bertaqwa kepada Allah baik di kala genting maupun tenang. Sebab jika kita selalu bertaqwa kepada-Nya dengan khusuq dan iltizam maka perlindungan-Nya pun akan selalu tercurahkan kepada kita.
7. Prinsip: Kewajiban Alamiyah Universal Gerakan Islam
Islam adalah agama yang universal, ajarannya tersebar luas ke setiap penjuru negeri. Bukti-bukti Universalitas Islam adalah bukti-bukti dari Al-Quran dan As-Sunah. Dalam Al-Qur’an semua telah diatur, apapun yang akan dicari pasti ditemukan, terlebih lagi Al-Quran telah menjadi pedoman hidup manusia. Sedangkan pada As- sunah, telah dibuktikan dengan dakwah Rasul Muhammad SAW yang keunivesalannya telah sangat terlihat dengan dakwah-dakwahnya yang tidak hanya ditujukan kepada kaumnya saja namun ke seluruh negeri.
8. Prinsip: Mabdai’yah (prinsip) dan Marhaliyah (tahapan) dalam Gerakan Islam dan Kewajiban Memegang Prinsip
Mabdaiyah dalam gerakan Islam adalah sikap komitmen secara total terhadap syariat Islam yang tersurat dalam semua ucapan dan prilaku, tanpa menggap sepele atau mengajukan tawar menawar. Maksdunya jika suatu ketentuan telah ada yang langsung diturunkan dari firman-firman Allah, maka semua itu tidak dapat diubah . selain itu mabda’iyah juga berarti tidak menghalalkan segala cara demi mencapai sebuah tujuan. Dan juga hendaknya kita selalu berusaha keras untuk mencapai tujuan utama keberadaan kita di muka bumi ini, yakni menjadikan segenap manusia beribadah kepada Allah, Tuhan pengatur alam semesta. Dalam memperjuangkan Islam hendaknyalah dilakukan semata-mata demi keridhaan Allah dan bukan harta atau wanita.
Marhaliyah adalah tahapan dalam bekerja dan perpindahan dari satu tahap ke tahap yang lain baik secara kualitas maupun kuantitas, akan tetapi tetap dalam koridor Mabda’iyah. Marhaliyah adalah perlunya melakukan semua usaha baik materi maupun immateri demi mewujudkan tujuan utama.

Komentar dimatikan

Andai aku mengetahui takdir akan nafasku, maka aku menuliskan surat ini sebagai catatan terakhirku

Teruntuk yang kucintai dan kusayangi karena Allah SWT.
Pahlawan tanpa tanda jasa:
Junaidi M. Tahir (Ayahku) dan Salama P. (Ibuku)
I Love U forever.
Ayah… terima kasih atas diam dan sikap sabar yang Ayah ajarkan padaku, aku mengerti sekarang mengapa Ayah selalu diam ketika banyak orang mencemoh bahkan menertawakan Ayah, Ayah selalu sabar bahkan hanya tersenyum menyikapi semua itu.
Ibu… terima kasih atas segalanya, ibu selalu berkata “Nak, jaga diri baik-baik, belajar yang rajin, bertahan dan tegarlah ketika ujian dari-Nya menimpamu”. Terima kasih karena Ibu telah mengajarkan aku tuk tidak menjadi anak yang manja, aku merasakan sekarang manfaatnya ketika aku jauh dari pandangan Ibu.
Sahabatku :
Budi, Rainy, Arie, Tuti, JB, Uleeq, Dini/AF, Fadly, Rini, Enteng, KK, Echy, Nunggi, Muis, Nila, Yon, Diana, Idha, Wiwik.
Adik2-kakak2ku:
DindaQ Bie, Wie, Erma, Anti, Yeyeri, Iwen, Sastry, Sutri, Windy, Abang Fan, Mbk Nur, Mbk Elis, Mbk En, Kak Uli, Kak Lis, Kak Ruslin Mbk Tweety. (Maaf jika ada yg tidak disebutkan namanya)
And special for my brother/sister in SDN 02 Batu Putih, SMPN 2 Plampang, SMAN 1 Plampang, Lembaga Dakwah kampus Baabul Hikmah Unram, KAMMI komsat Unram, KSI Al-Israa FP Unram, BEM FP Unram pengurus 2010-2011 & 2011-2012, HIMASEPTA, FAMILI Samawa, IKPPM Plampang-Mataram, Lingkaran Qattrunnada, Adik2ku di Lingkaran baru, Kost 15B Lawata, Mahasiswa KKN desa Akar-Akar kec. Bayan KLU Unram Periode II 2012, Agribisnis kelas ganjil (G*1), Faperta Unram dan kampus Unram.
Bismillahirrahmanirrahiim…
Assalamu’alaikum WrWb.
Sembari merenung bersama senja yang indah tampak di ufuk barat, seketika terlintas beberapa penggal kata yang akhirnya mampu terangkai menjadi paragraph dalam sebuah kertas lusuh pada catatan terakhirku, penggalan-penggalan kata yang menjadikan sebuah inspirasi sekaligus pengingat bahwa memang didunia ini tak ada yang abadi.
Saudara/iku…
Bagaimana kabarmu, hatimu, imanmu, semangatmu, tanggung jawabmu, planning untuk masa depanmu, mimpi-mimpi terbaikmu??
Do’a yang senantiasa masih mampu ku panjatkatkan adalah semoga semuanya baik-baik dan lancar, seperti air yang selalu mengalir dengan tenang dan jernih. (Amin)
Jika boleh aku bertanya, ingin kutanyakan apakah kau masih mengingatku, dimana pertama kali kita bertemu? Bagaimana kesanmu dulu terhadapku, kepribadianku??
Ahh….. semua itu kadang membuat mataku selalu sembab karena membiarkan Kristal-kristal bening nan manja berhamburan dengan sendirinya di pipiku. Namun kadang juga mampu menjadikan aku tersenyum, bukan karena lucu tapi aku bahagia karena semuanya sangat berarti untuku.
Seuntai kalimat tentangku…. (Kata mereka)
“EmMa itu…. Ramah, cuek, baik, pemarah, hatinya lembut, tegas, jarang senyum, pantang menyerah, semangatnya tinggi, Pendiam kalau ada masalah, pekerja keras, suka memendam masalah sendiri, perhatian, keras, peduli, susah di bilangin kalau dilarang (Kapal=bahasa Sumbawa), tanggung jawab,cepat nangis, sederhana, susah makan… Dll. (Hmm…. Ada tambahan) J
Intinya satu, tak ada manusia yang sempurna.
Kataku tentangku…. Aku itu iya seperti ini, tak ada yang ku buat-buat, karena setiap aku belajar untuk memperbaiki diri, aku tetap menjadi diri sendiri. Apapun yang aku lakoni, aku tidak terbiasa dalam kepalsuan, jika sedih aku nangis, jika marah aku diam, jika bahagia aku tersenyum,bahkan jika bergaul aku netral tak pandang siapapun. Mungkin engkau tak percaya dulu ketika SMA, teman-temanku bergaul rata-rata ya seperti ini, preman pasar, tukang parkir di pasar, pemalak dijalan,satpam sekolah, preman sekolah, anak2 jalanan. Aku punya niat tersendiri dalam bergaul dengan mereka. Mungkin bagimu yang tak mengenal kehidupan mereka akan mengatakan “Berteman kok sama yang kayak gitu” tapi bagiku yang sudah masuk dalam kehidupan mereka, hanya mampu berkata padamu “masuk dan selamilah pola kehidupan pribadi mereka, maka aku yakin kamu akan berkata (ternyata mereka luar biasa)”
Kok jadi cerita diri sendiri ya….. waduuuhhhh… L
Saudara/iku…
Waktu senantiasa terus bergulir, seiring dengan matahari yang telah kembali ke peraduannya kemudian tergantikan oleh cahaya bulan lalu menemani malam hingga fajar tiba disambut kembali dengan munculnya mentari di ufuk timur. Seiring dengan perjalanan aku mengenalmu, terima kasih yang tiada mampu untuk ku ukur atas segala perhatian, kebaikan, kepedulian, pertolongan, pelajaran, motivasi, inspirasi, ilmu yang senantiasa kau bagi padaku, taujih penggugah semangat, nasihat, tarbiyah yang diperkenalkan padaku, petualangan, dan pengalaman. Semuanya menjadikan aku akhirnya mengerti siapa aku dan apa tujuan hidupku, yang dulu aku menganggap diriku ada namun tiada tapi saat ini aku merasa ada sekalipun telah tiada nantinya.
Darimu telah mengajarkan aku sesuatu, hingga aku memahami arti sebuah persaudaraan, dimana persaudaraan adalah cinta yang mengalir melalui keimanan, yang bersemi dengan pupuk nasihat. aku belajar ketenangan dari air, ketegaran dari batu, kehidupan dari tanah, merubah diri menjadi lebih indah dan baik dari kupu-kupu, rendah hati dari padi, kasih sayang yang sempurna dari Allah.
Dengan melihat ke atas, aku memperoleh semangat untuk terus maju, melihat ke bawah aku belajar bersyukur atas semua yang ada, melihat kesamping aku memahami arti kebersamaan, melihat ke belakang aku tahu, bahwa masa lalu adalah pengalaman berharga, melihat ke dalam aku belajar untuk selalu mengintrospeksi diri dan melihat ke depan aku berusaha untuk senantiasa berbuat lebih baik lagi.
Itulah pelajaran indah yang kau ajarkan padaku saudara/iku.
Suudara/iku…
Tiada yang manusia yang tak pernah luput dari salah dan dosa, begitu pula denganku maka dengan segenap jiwaku ini aku ingin minta maaf atas segala sikap, perilaku, kata-kata, yang kurang berkenan di hatimu hingga menyisakan luka yang mendalam, sungguh aku tak mampu mengobatinya namun aku tidak ingin luka dihatimu karenaku menjadi permanen, dengan sepenuh ketulusan hati maka izinkan aku mengulurkankan tangan kotor ini untuk meminta maaf padamu. Sungguh aku menyesal atas segala sikap ceroboh dan tidak baikku dulu.
Saudara/iku…
Tiada kenangan terindah dan termanis yang sempat ku ukir bersama. Namun izinkan aku menyampaikan sepenggal kata terakhir dariku untukmu “saudara/iku, tak ada hasil yang kita dapatkan tanpa usaha, tak ada pengalaman yang kita dapatkan tanpa bergerak. Jika engkau ada masalah ceritakanlah dukamu pada Allah, Allah memang takkan bisa memberikan saran secara lisan atapun tulisan dari-Nya, tapi Allah akan memberikan padamu solusi melalui setiap rencana indah-Nya buatmu, percaya dan yakinlah bahwa Allah itu maha mendengar. Ketahuilah bahwa nikmat dan musibah adalah ujian dari-Nya, karena keduanya akan sama-sama menguji keimanan dan kesabaranmu”
Terima kasih atas ukhwuah yang telah kau ajarkan padaku, semoga kita dipertemukan kembali di Jannah-Nya.
Wassalamu’alaikum WrWb.
Dariku : EmMa Oryzasativa (setangkai bunga yang telah rapuh) staff KP KAMMI UNRAM
Emma_unram@yahoo.com
Terangkai bersama senja di sebuah pantai indah-Mataram ditemani semilirnya angin pantai yang lembut dan manja.
Pukul 17.30 WITA

Komentar dimatikan

Islam, Tidak Pantas Dilecehkan

Oleh: Fitria (Koor. Kaderisasi Akhwat KAMMI UNRAM)

Kebebasan berekspresi? Hah,, cocokkah ini menjadi suatu alasan untuk melecehkan suatu agama?

Saat ini umat Islam sedang diberi ujian oleh Allah SWT dengan beredarnya film “Innocence of Muslims” yang sebelumnya pada tahun 2008 lalu di Belanda beredar film “Fitna”. Film ini mengisahkan bahwa umat Islam adalah umat yang rasis, intolern, sadis, penuh dengan kekerasan yang sangat berbanding terbalik dengan Islam yang sesungguhnya. Sebenarnya bukan hanya 2 film itu saja yang digunakan untuk menjatuhkan nama baik Islam, akan tetapi menurut Jack Shaheen, dalam bukunya berjudul Reel Bad Arab mengatakan bahwa ada lebih dari 900 judul film sejak 1896 hingga saat ini yang sengaja dibuat untuk mewajahburukkan orang-orang Arab. Tentunya setelah kita melihat fakta ini, kita sebagai umat Islam pasti bertanya-tanya, mengapa mereka orang Barat selalu menghina Agama dan Nabi kita? Menurut penuturan seorang muallaf asal Athena, Yunani bahwa selama ratusan tahun, mereka diajarkan dalam sejarah dan buku-buku Islam untuk membenci dan menghina agama Islam, ini adalah rencana bijak yang dilakukan oleh Gereja Orthodok Yunani, untuk membangun kebencian di hati setiap orang Yunani terhadap Islam. Ini dilakukan untuk melindungi agama mereka dan mencegah warganya berpindah ke agama Islam.

Jika kita melihat sejarah umat Islam yang mengisahkan tentang peperangan yang terjadi antara golongan kafir dan islam, kita akan melihat bahwa umat Islam bukanlah agama yang menyulut api peperangan terlebih dahulu, akan tetapi ada hal-hal yang membuat Islam untuk membela diri. Sebagai contoh dalam perang Khandak, dalam peperangan ini pasukan multi golongan yang terdiri dari kaum kafir Quraisy, Kaum Yahudi atau beberapa Bani mencetus api peperangan kepada umat Islam yang kala itu menguasai bumi Madinah, dengan alasan seperti harta, tahta, jabatan dan tawanan perang yang menjadi misi utama kaum Quraysi, adapun para Bani/kaum Yahudi yang dendam kepada Islam karena mereka diusir dari kampungnya sendiri (Madinah) oleh Nabi Muhammad SAW karena telah menghianati Nota Kesepahaman yang telah mereka sepakati sebelumnya, padahal jika menaati Nota Kesepahaman tersebut, kedamaian akan senantiasa ada diantara Islam dan Yahudi. Nah, disini jelas, bukan Islam yang menyulut api peperangan karena Islam tidaklah begitu, Islam mengajarkan kita tentang kedamaian, tolong menolong yang dibuktikan dengan adanya Nota Kesepahaman yang disepakati oleh kaum Islam dan Yahudi agar hidup mereka damai, sejahtera, dan saling berdampingan. Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyuruh secara paksa kaum Yahudi maupun orang-orang kafir Quraysi untuk berpindah keyakinan kepada Islam, akan tetapi beliau menyampaikan tentang adanya hari pembalasan yang sebagai sebuah peringatan untuk umat manusia dan didalam tubuh Islampun kita dilarang keras untuk menghina agama selain Islam, seperti yang Allah SWT firmankan dalam Alqur’an,
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya : “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Al-An’am : 108)

Akan tetapi kenyataan berkata lain, kaum yang menghina Islam ini menganggap Islam adalah agama yang selalu memulai perang dan sangat keras, biangnya teroris, seperti tidak ada kata ‘baik’ tentang Islam yang tertanam dalam hati mereka, sejarah mereka yang kelam selalu menceritakan tentang Islamlah yang jahat, sehingga tidak heran mereka banyak melecehkan Islam dalam media film, gambar dan lain-lain, sehingga alasan yang tidak logis seperti ‘hanya sekedar iseng’ pun menjadi alasan utama mereka.
Perlu kita renungi bersama akan hal ini, Akankah kita mau terus-terusan dihina oleh umat lain sedangkan tidak seperti itu agama kita. Dan agama itu tercermin dari sikap penganutnya, jika penganutnya keras, melakukan aksi teror disana sini, maka mereka (umat lain) semakin menjudge kita sebagai agama yang keras dan ini akan menjadi bumerang bagi kita sendiri. Akan tetapi kita tidak juga diam begitu saja seolah tidak peduli, tetapi perlunya sikap yang tegas disini, tegas dalam artian, kita harus lebih ‘sadar’ akan agama kita sehingga frame-frame pemikiran mereka terhadap kita tidak seperti yang ditudingkan. Maka dari itu setiap jiwa umat Muslim haruslah kembali kepada aturan Alqur’an dan Sunnah, agar kedamaian itu dapat kita rasakan bersama. Teringat cerita Ustazah Yoyoh Yusro yang kala itu tetangganya yang beda agama tiba-tiba pindah rumah dengan alasan ‘tidak tahan’ akan kebaikan yang Ustazah Yoyoh berikan ke mereka, sehingga mereka takut aqidah mereka terancam. Allahualam Bissawab.

Komentar dimatikan

Diskusi Rutin Dept.Kebijakan Publik KAMMI UNRAM

salam “militan,inklusive &reformis” kembali mengingatkan slrh kdr KAMMI unram bhw diskusi KP dgn tema “Benarkah antra KPK & POLRI itu trjdi Bentrokan, & sprti apa kewenanganx”.akn dlaksnkan pd hr jumat/14/9/12, jam 15.50 brtmpat d lap. Rektorat unram. Trims. Ttd Dprtmen KP.

Komentar dimatikan

Kisah CINTAku dengaNya

By: Kasrina Nursyahraini (Staff Dept. Sosmas KAMMI UNRAM)

Hari itu, adalah hari yang sangat bersejarah bagiku. Tanggal 13 november 2010 aku memutuskan untuk selalu memakai jilbab dalam keseharianku. Kapanpun dan dimanapun, tidak hanya sekedar ketika pergi ke kampus saja tetapi juga ketika berada di lingkungan kos dan tempat lainnya, selama di sana ada orang yang bukan mahramku. Pada hari itu Allah menggetarkan batinku, kurasakan hidayahNya telah menyentuh dan merasuk ke dalam hati dan pikiranku.

Semua berawal, ketika aku mengikuti DM 1 (Dauroh Marhalah 1) atau bisa disebut dengan Training Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat Universitas Mataram (KAMMI UNRAM) pada tanggai 11-13 november 2010 di PSBR (Panti Sosial Bina Remaja), Bengkel, Lombok Barat. Entahlah, aku tak tau kenapa dulu aku mau mengikuti kegiatan ini, tak ada alasan yang begitu kuat (bahkan sampai sekarang aku tidak menemukan alasannya). Seakan-akan kaki ini yang mengendalikan, kemanapun dia membawaku, aku fine saja. Jika ku pikir-pikir lagi semua ini terasa aneh. Aku rela meninggalkan beberapa mata kuliahku hanya karena kegiatan ini, padahal saat itu aku baru semester satu. Saat-saat_ yang kita semua tahu_ dimana para MABA (mahasiswa baru) termasuk aku merasa bahwa kuliah adalah nomor satu, tidak boleh bolos sekalipun karena ingin menggapai prestasi setinggi mungkin. Di tempat DM pun tak ada suatu kegiatan yang terlalu menarik bagiku, justru seringkali materi-materi itu membuatku merasa bosan dan sebenarnya tidak banyak yang aku megerti mengenai materi-materi tersebut. Hanya cerita-cerita lucu dari pemateri saja yang kadang ku ingat. Akan tetapi, memang ada satu hal yang membuatku betah berada di sana saat itu. Yah, aku merasa sangat nyaman saat itu, tapi tak tau kenapa. Tak tau tepatnya, apa yang membuatku nyaman. Yang pasti aku kagum dengan batasan antara ikhwan dan akhwatnya. Rapi dan terjaga dengan baik. (pertahankan ya!;)

Aku banyak menemukan sesuatu yang baru, aku merasa telah menemukan islam yang sebenarnya. Itu semua kurasakan ketika aku mengikuti proses DM, aku baru sadar bagaimana pakaian seorang muslimah yang sebenarnya, bagaimana seharusnya berinteraksi dengan lawan jenis dan yang membuat terkesan juga, selama 3 hari itu tidak ada sedikitpun waktu yang berlalu tanpa hal berarti. Paginya kami riyadoh (olahraga), setelah itu mengikuti materi sampai ashar, setelah ashar ada FGD (Focus Group Discusion). Ketika magrib kami sholat berjamaah, membaca Al-Ma’atsurot bersama _saat itu pertama kalinya aku membaca al-ma’atsurot karena memang aku baru mengenalnya_ dan aku ingat sekali, ketika di hari pertama aku yang memimpin membaca al-ma’atsurot, waktu itu aku sempat merasa heran kenapa mereka membacanya loncat-loncat, maksudnya ada beberapa bagian yang tidak dibaca. Setelah itu baru aku sadar bahwa ternyata ada do’a-do’a yang khusus dibaca dipagi dan begitupun sore harinya (jadi malu ). Kemudian ba’da sholat Isya kami berdiskusi sampai jam 11. Jam 3 kami sudah harus bangun untuk menunaikan sholat tahajud kemudian tilawah dan dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah, membaca al-ma’atsurot kemudian mendengar taujih dari salah seorang dari peserta DM, begitu seterusnya kegiatan kami selama tiga hari tersebut. Benar-benar keseharian yang islami.

Ketika kegiatan DM berakhir dan kami harus kembali ke kos maing-masing, aku sangat merasa kehilangan dan merindukan moment-moment seperti itu lagi. Walaupun demikian aku sangat bersyukur pada Allah SWT. Aku merasa Allah menaruh perhatian khusus buatku, karena sepulang dari DM itulah aku berjanji untuk tidak melepaskan jilbab dalam keseharianku (walaupun saat itu belum berjilbab rapi). Subhanallah, sungguh ku rasakan hidayahNya menyentuh kehidupanku dengan begitu lembut, indah, penuh cinta dan begitu berkesan. Padahal dulu aku termasuk yang anti pakai jilbab dan rok karena menurutku itu ribet dan gak keren. Tapi Alhamdulillah, Allah telah menanamkan keyakinan yang luar biasa dalam diri ini untuk mengenakan jilbab, sedikitpun tidak dibiarkannya setan mendapat celah untuk menggoyahkan keputusanku. Aku mengatakan demikian karena, rasanya berbeda sekali dengan perempuan-perempuan lain yang belum mengenakan jilbab dimana mereka mempunyai beribu alasan untuk itu. Ada yang beralasan, belum siaplah, mau menjilbabi hati dulu katanya, takut diputusin pacarlah, tidak leluasa dalam beraktifitas dan alasan-alasan lainnya. Anehnya, saat itu tak ada satupun diantara alasan-alasan itu yang terlintas dalam pikiranku, aku sama sekali tidak memikirkan konsekuensi jika aku memutuskan untuk mengenakan jilbab. Terimakasih ya Allah atas keyakinan ini. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan Allah pada ku akan hidayaNya, aku harus terus menjaga dan mempertahankannya.

Semenjak itu, aku semakin rajin mendalami ilmu-limu tentang islam melalui kajian-kajian di kampus dan juga melalui mentoring di fakultasku. Aku adalah anggota yang paling rajin di kelompok ku waktu itu, tidak pernah sekalipun tidak hadir dalam pertemuan rutin ini. Ini sebagai salah satu usaha dan bentuk kesungguhan ku dalam meraih cintaNya. Dan subhanallah, Allah memang tidak pernah menyia-nyiakan usaha hambaNya. Seiring berjalannya waktu akupun semakin nyaman dengan kehidupanku yang baru, bersama orang-orang baru pula yang luar biasa memberi inspirasi bagi jiwa ini. Selalu memberiku semangat, tidak hanya dalam hal memperbaiki akhlak, tapi juga mengenai akademik. Mereka selalu bersedia menjadi tempat untuk ku mencurahkan segala isi hati, baik itu sedih maupun bahagia, mereka juga bahkan tidak segan membantuku dalam hal financial. Ya Allah…lengkap sudah rasanya hidupku. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan???”.
Dari mereka aku merasakan persaudaraan yang sebenarnya, atau yang biasa disebut dengan ukhuwah. Seindah dalam firmanNya berikut ini, ”Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.” (Al-Anfal: 63).
Betapa kini kurasakan hidupku semakin lebih baik, damai dan bahagia, berkat cintaNya. Dan sekarang, alhamdulillah penampilanku semakin rapi dengan jilbab yang syar’i (serasa menjadi muslimah sejati ). Kini aku telah mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya.

Allah tujuan ku,
Rasulullah teladan ku,
Al-Qur’an pedoman hidup ku,
Jihad adalah jalan juang ku,
Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi,

Dakwah, ya itulah satu-satunya jalan terbaik. Tak ada pilihan lain yang lebih indah dalam hidup ini selain ikut bergabung dan berjuang dalam dakwah, karena memang jalan inilah jalan yang paling dekat dengan ridhoNya, Insya Allah. Walaupun harus berlelah-lelah, menguras pikiran, tenaga, waktu, harta bahkan jiwa. Tapi itulah istimewanya orang-orang mukmin, kelelahannya dalam berjuang di jalan Allah adalah kebahagiaan bagi dirinya. Firman Allah dalam surat Muhammad ayat 7 menjadi penyemangat tersendiri bagi kami. Allah berjanji, “Dan jika kamu menolong agama (Allah) maka Allah akan menolongmu dan menangguhkan kedududkanmu.” Janji Allah tentu tidak sama dengan janji manusia yang masih diragukan kepastiannya. Janji Allah lebih pasti dari terbitnya matahari. Aku telah sering membuktikannya. Banyak para aktifis dakwah yang dimudahkan oleh Allah dalam urusannya. Dari segi akademik banyak dari mereka yang IPKnya selalu di atas standar bahkan ada beberapa yang telah meraih gelar MAWAPRES (Mahasiswa Berprestasi) di kampusnya. Para aktifis inipun akhirnya banyak dipercaya untuk menjadi pemimpin di kampus, misalnya menjadi ketua BEM, DPM, HMJ, HMPS dan UKM-UKM. Setelah keluar di kampuspun mereka menjadi orang-orang sukses dan di hormati di kalangan masyarakat. Akupun merasa bangga dan bersyukur menjadi bagian dari mereka. Allahu Akbar!!!

Yah, dalam jalan dakwah kisah CINTAku denganNya terjalin. Kisah cinta yang sungguh indah. Bukan kisah cinta biasa, karena tokoh utamanya adalah aku dengan pemilik alam semesta ini yaitu Allah azza wa jalla . Dalam kisah cinta ini, tak ada istilah patah hati, tak pernah bertepuk sebelah tangan. Bahkan, ketika kita mendekatiNya sejengkal, maka Ia mendekati kita sehasta. Ketika kita menemuiNya dengan berjalan maka Ia menyambut kita dengan berlari. Itulah kisah cinta yang tak akan pernah putus di tengah jalan, kisah cinta yang kekal, tak akan ada kekecewaan di dalamnya, kisah cinta yang sangat manis dan indah. Adakah yang tak menginginkan kisah cinta seperti ini?.

Semua orang bisa merajut kisah cinta denganNya, jika mereka mau. Tidak terbatas pada umur, status sosial sampai jenis kelamin. Entah dia perempuan ataupu laki-laki semua mempunyai kesempatan yang sama. Tak ada kata terlambat untuk memulai kisah cinta denganNya. Karena Sang pemilik alam semesta ini, tidak pernah bosan menanti siapa saja yang ingin menemuiNya. Ingat saudaraku, jalan dakwah adalah jalan yang paling dekat dengan ridhoNya. Jalan yang paling mudah untuk merajut kisah cinta ini. Itu berarti jika sekarang kamu telah yakin untuk merajut kisah cinta ini, haruslah melalui jalan dakwah.

Temukanlah keajaiban hidup dari kisah cintamu denganNya. Yakinlah engkau akan menjadi orang paling bahagia dalam hidup ini, tidak ada sedikitpun kerugian yang akan kau temui. Bacalah firmanNya dalam surat At-Taubah ayat 111, “ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh dan terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.”

Cermatilah dengan saksama firman Allah di atas. Allah menyatakan akan membeli harta dan jiwa orang-orang mukmin yang berjuang di jalanNya dengan surga. Adakah diantara kita yang tidak menginginkan surga???. Sungguh, tidak ada yang lebih indah dari cinta dan ridho Allah. Maka tunggu apalagi?, segeralah untuk meraih cintaNya!.
“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata.’ Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.” (Yusuf: 108)

Kemudian untuk saudari-saudariku yang sangat aku cintai karena Allah yang hingga saat ini belum memutuskan untuk mengenakan jilbab, kalau bukan sekarang lalu kapan lagi?. Hidayah Allah tidak bisa datang begitu saja dengan sendirinya tanpa usaha dari kita. Tak ada yang bisa menjamin, apakah satu detik kedepan nyawa ini masih bertahan dengan jasad.
“Sebenarnya Allah, Dia-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (Al-Hujurat: 17)

Persembahan terakhir:
Segala ciptaan Allah yang berharga di muka bumi ini senantiasa tertutup dan sulit untuk didapatkan.
Dimanakah engkau menemukan berlian?
Jauh di dalam tanah, tertutup dan terlindungi.
Dimanakah engkau menemukan mutiara?
Jauh di dasar samudera, tertutup dan terlindungi dalam sebuah cangkang yang keras.
Dimanakah engkau menemukan emas?
Jauh di dalam tanah yang ditambah, tertutup oleh banyak lapisan batuan.
Engkau harus bekerja keras untuk mendapatkannya.
Demikian pula tubuhmu. Jauh lebih berharga daripada berlian dan mutiara, maka engkau juga harus mengenakan hijab (jilbab) agar tertutup.

Selamat merajut kisah CINTA denganNya 😉 !

Komentar dimatikan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MAHASISWA UNRAM YANG MENJADI KORBAN PENCURIAN MOTOR DI UNIVERSITAS MATARAM

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MAHASISWA UNRAM YANG MENJADI KORBAN PENCURIAN MOTOR DI UNIVERSITAS MATARAM

Oleh : Ahmad Rizal Khadapi* (MAHASISWA FH UNRAM/ KETUA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM) UNRAM  2012 )

 

Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Mataram di cedrai dengan kembali terjadinya pencurian Motor yang terjadi di Lingkungan Kampus Universitas Mataram. kali ini korbanya adalah mahasiswa baru (Maba) yang pada saat kejadian korban sedang mengikuti Technical Meeting (TM) pelaksanaan OSPEK di salah satu fakultas di Universitas Mataram. sebagaimana di bertikan di Koran Lombok Pos edisi 30 agustus 2012 bahwa korban yang bernama Laila kehilangan motor Vario nya warna biru hitam di salah satu fakultas ketika mengikuti Technical Meeting pelaksanaan Oreintasi dan Pengenalan Mahasiswa baru.

kalau boleh dibilang hampir setiap bulan selalu ada yang menjadi korban pencurian motor di lingkungan Universitas mataram, baik korbannya adalah warga biasa ataupun mahasiswa universitas mataram sendiri . hal ini tentu menimbulkan pertanyaan terkait dengan tanggun jawab Universitas mataram dan sistem keamanan yang ada di kampus terbesar di Nusa Tenggara Barat ini. sebagaimana diketahui bahwa kerap kali terjadi aksi kejahatan pencurian motor di Universitas Mataram yang terus berulang ulang. beberapa tempat atau lokasi yang menjadi favorit para pelaku adalah di Masjid Unram, di depan Asrama Mahasiswa Unram, di depan Gedung PKM Unram, dan di depan UPT Perpustakaan Unram, bahkan sering juga terjadi di wilayah fakultas yang ada di UNRAM.

sejauh ini belum ada perlindungan hukum bagi mereka yang menjadi korban pencurian motor di Unram. lebih khususnya bagi mahasiswa unram sendiri yang menjadi korban pencurian motor di unram, tanggung jawab unram terhadap mahasiswanya sendiri yang menjadi korban pencurian motor di kampus unram sampai saat ini tidak jelas dan terkesan lepas tangan terhadap kasus kasus pencurian motor yang kerap kali terjadi. sisitem keamanan yang dibangun  tidak mampu mencegah terjadinya pencurian motor di lingkungan kampus. hal ini tentu menunjukan lemahnya sistem keamanan di kampus unram dan tidak seriusnya pihak kampus dalam mengatasi masalah ini.

lebih lanjut mengenai perlindungan hukum bagi mahasiswa Unram yang menjadi korban pencurian motor di universitas mataram tidak di dapatkan, ketika kemudian mahasiswa unram menjadi korban, mereka seolah dibiarkan merana dan tidak ada ganti rugi yang pasti dari pihak kampus. seharusnya pihak kampus karena keteledorannya yang disebabkan sistem keamanan kampus yang lemah haru mengganti kerugian yang ditimbulkan kepada mahasiswa unram yang menjadi korban pencurian motor di kampus Unram. Ini disebabkan karena pihak kampuslah yang bertanggung jawab terhadap kemanan di Unram.

Perlindungan hukum yang dimaksudkan penulis adalah semacam Asuransi kerugian yang harus didapatkan oleh korban, mengingat korban merupakan mahasiswa unram sendiri, sehingga diapun akan berhak untuk mendapatkan ganti kerugian. Bilanama di reflex kembali bahwa system ganti kerugian dan asuransi kendaraan bermotor belum ada di unram. Sejauh ini baru asuransi jiwa saja yang terdapat di Unram, yang dibayarkan ketika mahasiswa baru mendaftar ulang. Melihat dari banyaknya kasus pencurian motor yang terjadi di lingkungan kampus, dan yang menjadi korban adalah mahasiswanya sendiri maka seharusnya unram harus punya system asuransi yang terpadu dengan system asuransi jiwa.

Disisi lain kerja sama antar institusi kemanan dalam hal in kepolisian dan pihak unram seharunya juga sudah lebih di intensifkan untuk segera meindak lanjuti banyaknya kasus pencurian motor dilingkungan kampus unram. Dan tidak lupa juga tindakan preventif sangat dibutuhkan untuk mencegah terus berulangnya kasus kasus semacam ini. System keamanan yang dibangun harus mampu mengatasi kasus pencurian motor, terlbih di area kampus yang rawan terjadinya pencurian motor tersebut.

Pertanggung jawaban dari pihak kampus sebagai pemimpin unram juga sangat dibutuhkan dan kebijakan yang membahagiakan mahasiswa dibutuhkan segera untuk dikeluarkan. Terlalu besar biaya kuliah yang harus dibayarkan kekampus, namun tidak mampu menjamin keamanan yang melindungi hak hak korban pencurian motor di unram. Sehingga ini menjadi cermin yang bagus dan bijaksana untuk kemudian unram mengeluarkan keputusan yang bijaksana dalam menanggulangi maraknya kasus pencurian motor di unram.

Dari sisi hukumnya secara nasional tentu ini menjadi domain pihak kepolisian dalam menaggulangi kasus kasus pencurian motor baik yang terjadi di area kampsu Unram maupun yang terjadi di luar kampus unram. Namun untuk kasus pencurian yang terjadi di lingkungan kampus unram , dan menjadi korbannya adalah mahasiswa unram sendiri, seharusnya Unram sudah punya system perlindungan hukum tersendiri bagi mahasiswa yang terlah menjadi korban yaitu seperti yang penulis sebitkan tadi, dengan memberikan ganti rugi yang komperhensif melalui system asuransi yang terintegral dengan asuranis jiwa yang dibayarkan ketika mahasiswa membayar biaya pendidikan di awal semester.

Hal inilah yang harus mampu dibangun , untuk kemudian mengurangi nominal kerugian yang didapatkan oleh para mahasiswa unram yang menjadi korban pencurian motor di lingkungan kampusnya sendiri. Kedepan ini yang diharapkan untuk dibangun, sehingga mahasiswa merasa aman untuk melakukan studi dikampus terbesar di Nusa Tenggara Barat Ini.

 

 

 

Komentar dimatikan